Senin, 13 Juni 2011
Islam memberikan solusi! bukan janji ^^
Pacaran dalam islam itu dilarang. Itu dikarenakan pacaran lebih banyak membawa hal negative dari pada yang positif. Setiap muslim diperintahkan untuk mencintai Alloh melebihi cinta kita kepada selain-Nya. Perahu cinta-Nya harus berlabuh di pelabuhan yang benar dan tepat tujuan. Sebab manakala pelabuhan yang disinggahi bukan pelabuhan yang semestinya, maka perjalanan perahu itu akan merugi dan merugikan.
Alloh harus dicintai lebih dari cinta kepada ayah, ibu, kaka, adik, saudara dan semua hal yang kita cintai. Alloh harus berada dalam posisi nomor satu, tidak boleh terbagi. Allohlah tempat cinta kita berlabuh. Namun kalau kita hanya mengandalkan mencintai Alloh saja tanpa mematuhi perintah dan menjauhi larangan-Nya, maka kita tidak akan terhindar dari siksa-Nya dan tidak akan memeperoleh pahala-Nya. Sebab cinta tanpa konsekwensi ketaatan berarti cintanya orang musyrik, karena ternyata cinta semacam itu juga dimiliki oleh para penyembah salib dan sejenisnya. Mereka juga mencintai Alloh, namun mereka tidak mentaati-Nya bahkan mengingkari-Nya.
“Dan diantara manusia ada orang – orang yang menyembah tandingan – tandingan selain Alloh, maka mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai ALLOH. Adapun orang – orang yang beriman sangat cinta kepada Alloh. Dan jika seandainya orang – orang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Alloh semuanya dan bahwa Allohn amat berat siksa-Nya (niscaya mereka menyesal).” (Al Baqarah : 165)
Janganlah mencintai Alloh dikarenakan paksaan. Karena sesungguhnya mencintai Alloh adalah sebuah keniscayaan. Untuk mencintai Alloh, kita diwajibkan untuk mengikuti Rasulullah. Mengikuti yang beliau sampaikan, meneladanimtingkah laku dan perbuatan yang beliau contohkan dan memebenarkan apa yang beliau sabdakan
“Katakanlah: “Jika kamu benar – benar mencintai Alloh, ikutilahn aku, niscaya Alloh mengasihi dan mengampuni dosa – dosamu”. Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Ali Imran : 31)
Orang yang paling dicintai Alloh adalah mereka yang palingkuat dan paling teguh memegang kecintaan ini. Cintailah apa yang dicintai Alloh. Alloh mencintai orang – orang mukmin yang beramal shalih, maka cobalah untuk mencintai mereka. Menjalin hubungan baik dan memberikan perwalian, kesetiaan dan loyalitas pada orang – orang beriman. Carilah teman yang mengerti hak – hak Alloh atas dirinya. Yang mampu mengingatkan kita kepada islam dan kebaikan. Bukan mencari teman yang menjerumuskan kita kepada keburukan.
Cinta kepada lawan jenis adalah fitrah, tapi bukan dengan alasan itu kita bebas mencintai dan mengemas hubungan melalui pacaran. Bukan dengan alasan itu kemudian kta berdalih apa yang kita lakukan dalam pacaran adalah sebagai wujud dari sifat fitrah yang kita miliki. Sebenarnya boleh mencintai wanita atau pria yang di suka. Asalkan orang yang dicintai itu belum bersuami dan beristri. Dari apa yang dirasakan, kemudian di ikhtiari, dan usahakan dengan beberapa ketentuan tertentu agar bisa berhasil menjadi pendamping hidup. Tetapi mekanisme PDKT memupuk cinta menuju pernikahan bukan melalui pacaran. Mekanisme PDKTnya harus yang sesuai dengan syariat,
Sebelum membahas lebih lanjut, ada kisah yang perlu dipahami dan di ambil hikmahnya.
Mungkin tidak ada tandingannya kemesraan aku dengan dia sewaktu pacaran. 5 tahun aku memadu kasih, mengorbankan semuanya untuk mempertahankan cinat sejati dan diapun tulus ikhlas merawat cinta kami berdua. Suatu hari, orang tuaku mebicarakan tentang hari lamaranku dengannya. Aku bertanya pada dia tentang hal ini pada suatu kesempatan lain, namun ia belum mau karena memang usianya masih muda dan belum melihat keseriusan orang tuaku menerimanya. Karena yang ia tahu, orang tuaku tidak setuju dengannya, sebagaimana yang telah kukatakan ketika usia pacaran kami 2 tahun.
Seperti biasa, setiap hari kami pasti bertemu walau hanya lewat telepon. Aku sangat berbahagia, aku merasa ada sesuatu yang kurang jika dalam sehari tidak mendengar suaranya walau Cuma “say halo’. Malam itu selepas maghrib, aku harus berangkat ke kantor karena aku mendapat shift malam. Rencanaku, jika nanti tiba dikantor, aku akan meneleponnya dan membawakan makanan jika aku pulang. Tiba – tiba dijalan, aku melihat sepasang muda mudi asyik berjalan mesra di tepi jalan. Si lelaki melingkarkan tangannya ke pinggang perempuannya. Terasa nyaman dan damai si perempuan berjalan.
Aku terus memandanginya sampai kendaraanku berlalu. Ku piker betapa bahagianya mereka yang sedang dimabuk asmara. Namun si perempuan Nampak ada sesuatu yang disembunyikan, ia tidak berani mengangkat wajahnya dan berjalan merunduk. Sekilas aku merasa ada yang menarik ingatanku agar membandingkan dengan pujaan hatiku. Lantas aku berpikir ia Nampak seperti pujaanku, caranya berb usana, caranya berjalan, dan caranay bersikap. Aku spontan memutar arah kendaraanku untuk kembali melihatnya, tepat dibawah di bawah lampu penerang jalan aku melihat dengan jelas bahwa perempuan itu adalah pujaan hatiku.
Aku menghampirinya dan menghentikan kendaraanku tepat dihadapannya. Jantungku berdetak kencang tak beraturan dan kaki terasa lemas tak sanggup untuk berdiri bahkan tak terasa kalau aku masih menginjak bumi. Dengan suara gemetar dan sangat dalam aku berkata; “Sudah berapa lama kamu berjalan dengan dia?” perempuan ku menjawab dengan bertanya dengan lelakinya “Sudah berapa lama Di?” laki laki itu, selanjutnya kutahu bernama Amdi, menjawab “Sudah 6 bulan!” kemudian aku berbicara dengan kerongkongan kering dan memayahkan tenggorokanku. Aku katakan bahwa, aku telah berpacaran dengannya selama 5 tahun. Amdi tampak kaget, sedangkan perempuanku tampak shock dan wajahnya tampak tak beraturan. Perempuanku mencoba mengendalikan suasana agar jangan sampai terjadi perkelahian antara aku dan Amdi.
Aku tak dapat berpikir lagi. Dadaku terasa hampa dan tak yakin kalau ini sungguh – sungguh terjadi. Lalu aku bertanya kepada perempuanku. “kamu mau kemana sekarang?” Biasanya dia sangat paham jika aku bertanya demikian, berarti aku akan mengantarkannya, namun dia menjawab akan pergi bersama Amdi.
Astaga dia memilih Amdi. Terasa berhenti berputar dunia ini. Aku dikhianati tanpa sedikitpun rasa bersalah dalam dirinya. Selama ini yang paling kutakutkan dalam hidupku, ternyata terjadi. Kepalaku pusing, tulangku remuk tak berbentuk. Aku langsung pergi, ku bawa lukaku sampai kini. Aku tak dapat menghilangkan kejadian ini. Mataku tak dapat dipejamkan walau malam telah larut. Aku menyesal kenapa bisa berjumpa dengannya. Aku menyesal karena dapat bersamanya. Sudah banyak kenangan, sudah banyak usaha yang kulakukan, sudah banyak perjalanan yang telah kutempuh. Walau harus membangkang pada orang tuaku sekalipun, demi dia yang tercinta. Ternyata ya Alloh, ampuni dosaku, aku khilaf pada-Mu ya alloh, astaghfirullah ampuni aku.
Hari ini aku menemuinya setelah 7 hari aku pergi keluar kota mencari ketenangan. Ia dating padaku dan meminta maaf. Namun itu tidak kulihat sebagai sesuatu yang serius. Akan tetapi aku masih mencintainya, aku bingung.
Apakah respon dari suatu cinta adalah pacaran? Pacaran adalah ikon perang pemikiran. Ia adalah sebentuk cara musuh Islam untuk menanamkan sebuah pola pikir dan kerangka berpikir yang salah pada remaja. Serangan pemikiran ini sangat terlihat dalam pacaran. Pacaran, cinta dan seks saking berhubungan. Karena pacaran akhirnya mereka berzina. Memang berpacaran tidak selalu berarti seks, namun buktinya sebagian besar mengartikan pacaran dengan melakukan hubungan seks. Cinta yang muncul diluar nukah dalam hubungan seks bersifat semu. Mengandalkan hubungan pada hal yang sifatnya semu tentu saja lemah. Pacaran yang berorientasi pada seks akan menggangu proses adaptasi karena dalam kancah seks semuanya tampak bagus – bagus saja.
Dalam persoalan ini, lelaki lebih mudah menancap gas dan selalu telat menginjak rem, sedangkan perempuan biasanya masih bisa sadar dan masih ingat daratan ketika sang pacar sudah mulai lupa daratan. Meski dituntut untuk mengendalikan diri, namun dengan kondisi demikian, pengendalian mustahil untuk terjadi. Mereka bermesraan tetapi diminta untuk mengendalikan diri dan tidak berlebihan. Bisakah? Ibaratnya ketika kamu naik sepeda motor dengan kecepatan 100km/jam dalam posisi jalanan menurun, kemudian kamu harus mengerem lajun kendaraan padahal remnya saja kamu tidak ada. Pasti resiko terparahnya adalah kamu akan menabrak pohon atau masuk jurang.
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat – ayat Alloh) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya unruk melihat (tanda – tanda kekuasaan Alloh), dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat – ayat Alloh). Mereka itu bagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang – orang yang lalai.”(Al A’raaf : 179)
Banyak orang mengatakan bila berpacaran belajar jadi Ok, pikiran lebih seger, jomblo merupakan aib, masa penyesuaian dan penjajakan, mengobral birahi, membuktikan kedewasaan dan banyak alasan lainnya. Padahal pacaran itu membawa dampak, diantaranya yaitu prestasi sekolah berantakan, pergaulan sosial menyempit, stress, uring – uringan, mudah marah, depresi, trauma, terkena PMS (penyakit menular seksual), ketagihan.
Dalam islam pacaran itu dilarang, itu karena:
a. Pacaran akan membawa pada zina
Nabi bersabda
“Alloh SWT telah mencatat bahwa anak adam cenderung pada perbuatan zina. Keinginan tersebut tidak dapat terelakan lagi, dimana dia akan melakukan zina mata dalam bentuk pandangan, zina mulut dalam bentuk pertuturan, zina perasaan yaitu bercita – cita dan berkeinginan mendapatkannya manakala kemaluanlah yang menentukannya berlaku atau tidak.(HR Bukhari)
b. Dilarang berdua – duaan dengan lawan jenis
Nabi bersabda,
“Jangan sekali – kali laki – laki dan perempuan berdua – duaan dengan seorang wanita melainkan bersama mahramnya dan janganlah seorang wanita musafir melainkan bersama mahramnya. Seorang laki – laki berdiri lalu berkata: wahai Rasulullah! Istriku telah keluar untuk mengerjakan ibadat haji sedangkan aku wajib mengikuti beberapa peperangan. Rasullulah bersabda: berangkatlah kamu untuk mengerjakan haji bersama istrimu”.(HR Bukhari)
c. Karena mata nggak boleh jelalatan
Alloh berfirman,
“Katakanlah kepada laki – laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka, sesungguhnyab Alloh Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”(An Nuur: 30)
d. Lelaki perempuan tidak boleh bersentuhan
Telah berkata Aisyah,
“Demi Allah, sekali – kali dia (Rasul) tidak pernah menyentuh tangan wanita (bukan mahram) melainkan dia hanya membai’atnya (mengambil janji) dengan perkataan.”(HR Bukhari dan Ibnu Majah).
Ada beberapa cara bergaul :
 Menutup aurat
 Menundukkan pandangan
 Tegas dalam berbicara
 Menjaga jarak, tidak bersentuhan
 Tidak berkhalwat (berdua – duaan)
Tipe wanita yang harus dipilih :
 Shalih dan taat beragama
 Subur (tidak mandul)
 Penyayang dan penuh cinta kasih
 Gadis perawan
 Cantik mempesona
 Mempunyai kedudukan terpandang
 Selalu menjaga kehormatannya dan menutup aurat
Tipe laki – laki yang harus dipilih :
 Taat beragama
 Telah hafal beberapa surat dari Al – qur’an
 Berasal dari lingkungan yang mulia
 Baik akhlaknya
 Mampu memberikan nafkah lahir dan batin
 Kuat lagi amanah
 Setara
1. Kesetaraan dalam agama
2. Kesetaraaan dalam Nasab
3. Kesetaraan dalam harta
4. Kesetaraan dalam Status merdeka
5. Bersih dari cacat (cacat yang buruk)
Islam memberikan solusi bukan janji. Menikah adalah jawaban paling oke pada orang bermabuk asmara. Denagn menikah kehormatan remaja akan terjaga. Fungsi menikah ;
1. Untuk melengkapi agama
2. Agar kehormatan diri terjaga
3. Pahala datang melimpah
4. Senda guraunya suami – istri bukanlah perbuatan yang sia – sia.
5. Lading meraih pahala
6. Agar ibadah semakin kuat kepada ALLOH
7. Upaya mencari keturunan yang shalih
Menikahlah dengan cara islam :
1. Carilah bekal
2. Lakukanlah khitbah (peminangan)
3. Terbang dan jemputlah dengan Aqad Nikah
4. Meriahkan pernikahan dengan Walimah
_Donad_
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar